Chavilleblog – Wendi Cagur menghadapi Ramadan 2025 dengan tantangan yang lebih berat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Komedian yang dikenal dengan gaya humornya yang khas ini belum lama ini dilarikan ke rumah sakit akibat serangan GERD saat sedang syuting. Kondisinya sempat mengkhawatirkan hingga harus mendapatkan perawatan medis selama beberapa hari. Kini, Wendi kembali beraktivitas seperti biasa, namun ia mengakui bahwa Ramadan tahun ini menjadi ujian tersendiri bagi dirinya.
Wendi Cagur mengungkapkan bahwa Ramadan kali ini penuh dengan tantangan yang belum pernah ia alami sebelumnya. Saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/3/2025), ia mengaku bahwa sebelumnya ia tidak pernah sampai harus dirawat di rumah sakit saat menjalani ibadah puasa.
“Penuh dengan tantangan dan penuh dengan cerita juga. Kalau sebelum-sebelumnya kayaknya gue nggak ada yang sampai dirawat deh,” ujar Wendi.
Selain harus menyesuaikan diri dengan aktivitas syuting di bulan Ramadan, Wendi juga merasakan kelelahan yang lebih berat tahun ini. Ia menuturkan bahwa rasa lelah yang dialaminya semakin bertambah karena ia sedang aktif melakukan workout dan menjaga pola makan sehat.
“Digitalisasi Tingkatkan Transparansi Logistik”
Salah satu hal yang membuat Ramadan tahun ini terasa lebih berat bagi Wendi Cagur adalah kebiasaannya berolahraga di malam hari. Ia sering kali baru bisa melakukan aktivitas workout setelah semua pekerjaan syutingnya selesai, yaitu di atas pukul 21.00 WIB.
“Capek ya sama capeknya, cuma kalau tahun lalu kan gue nggak lagi workout, gue lagi nggak nge-gym, nggak lagi makan makanan sehat juga,” kata Wendi.
Rutinitas ini ternyata berdampak besar pada kondisi fisiknya. Bukannya merasa lebih bugar, tubuhnya justru semakin terkuras karena harus menyesuaikan diri dengan jam tidur yang kurang teratur. Akibatnya, sistem tubuhnya pun mulai memberikan sinyal kelelahan yang akhirnya memaksanya untuk beristirahat total.
Setelah mengalami kondisi yang cukup serius, Wendi Cagur kini mulai lebih memperhatikan kesehatannya. Ia menyadari bahwa kebiasaan begadang dan berolahraga di waktu yang tidak tepat dapat berdampak buruk bagi tubuhnya.
“Harusnya tidur gue (pada pukul 21.00), tidur lanjut sahur (syuting), terus tidur baru pagi, terus menerus. Jadi badan kayaknya capek, ya dikasih tahulah sama Tuhan, istirahat dulu deh,” jelasnya.
Kini, Wendi merasa jauh lebih baik dan memutuskan untuk menghentikan aktivitas workout-nya di malam hari. Ia berusaha menyeimbangkan pola hidupnya agar tetap bisa menjalani Ramadan dengan kondisi tubuh yang prima. Dengan perubahan ini, Wendi berharap dapat menyelesaikan ibadah puasanya dengan lancar tanpa kendala kesehatan lagi.
“Transforming Filmmaking with Technology”