Chavilleblog – Jadon Sancho baru-baru ini kembali menjadi sorotan setelah memberikan komentar kontroversial di media sosial. Pemain berusia 24 tahun ini menuliskan kata “freedom” pada postingan rekan sesama mantan pemain Manchester United, Marcus Rashford, yang memamerkan momen debutnya bersama Aston Villa pada laga Piala FA kontra Tottenham Hotspur pada 10 Februari 2025. Tidak hanya itu, sebelumnya Sancho juga menulis “dia kembali” di bawah foto Rashford yang mengenakan jersey Aston Villa saat resmi dipinjamkan ke klub tersebut.
Komentar-komentar tersebut dianggap menyindir Manchester United, klub yang keduanya sempat membela. Baik Sancho maupun Rashford kini terpaksa meninggalkan MU dengan status pinjaman, masing-masing ke Chelsea dan Aston Villa. Tindakan ini menambah deretan panjang pemain yang merasa kecewa dan tersingkir setelah berada di bawah bayang-bayang manajer sebelumnya, yang membawa dampak buruk bagi hubungan mereka dengan klub.
Beberapa pihak menganggap komentar Sancho sebagai sebuah bentuk kekesalan yang tidak pantas. Salah satunya adalah Paul Parker, mantan bek MU yang tampil di era 1990-an, yang menilai sikap Sancho terkesan seperti seorang “anak kecil.” Parker menambahkan bahwa Sancho mengingatkannya pada “seorang bocah lemah yang memanfaatkan orang lain untuk melampiaskan kekesalannya.” Menurut Parker, Sancho seharusnya fokus pada perkembangan kariernya sendiri, bukannya mengomentari pemain lain, terlebih ketika dirinya belum bisa menunjukkan performa yang konsisten sejak dipinjamkan ke Chelsea.
“Menembus Pasar Global dengan Lebih Mudah”
Parker menilai bahwa komentar-komentar Sancho tersebut bisa menambah citra negatif yang sedang melekat pada dirinya. Mengingat performa yang inkonsisten setelah bergabung dengan Chelsea. Meskipun sempat mencetak empat assist dan dua gol di awal musim. Sancho gagal mempertahankan performa tersebut dan bahkan harus terkena rotasi dalam beberapa pertandingan terakhir karena pesaingnya. Seperti Madueke dan Neto, tampil lebih baik di posisi sayap.
Dengan performa yang kurang stabil, banyak yang meragukan apakah Chelsea akan mempermanenkan status Sancho setelah masa peminjamannya berakhir. Paul Parker pun berpendapat bahwa Chelsea kemungkinan besar akan menyesal telah merekrut Sancho dan mungkin akan berpikir dua kali untuk menjadikannya bagian permanen dari tim. Meskipun di awal ia menunjukkan potensi yang cukup menjanjikan, inkonsistensinya bisa menjadi alasan utama bagi Chelsea untuk tidak memperpanjang kontraknya.
Sancho memang telah melalui perjalanan yang cukup panjang di Manchester United. Namun masa depannya kini tampak bergantung pada bagaimana ia bisa tampil lebih baik di Chelsea. Sikapnya yang semakin kontroversial melalui media sosial bisa berisiko merusak citra dan reputasinya sebagai seorang profesional. Yang semakin memperburuk situasi kariernya di dunia sepakbola.
“Mad About The Boy: Bridget Jones Returns”