Chavilleblog – GoLaxy dan Kekuatan Narasi menjadi perhatian dunia internasional setelah laporan intelijen digital mengungkap bagaimana perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengendalikan opini publik. Tidak lagi sekadar alat bantu, AI kini diubah menjadi alat strategis dalam menyusun pesan politik dan sosial yang menyebar secara global. Dengan kemampuan memantau tren digital, membaca emosi pengguna, dan menyusun konten secara otomatis, GoLaxy menciptakan ekosistem propaganda digital yang nyaris tidak terdeteksi.
Para analis menyebut bahwa pendekatan ini jauh lebih canggih daripada metode tradisional seperti troll farms atau bot. Dalam era di mana algoritma menjadi kurator informasi utama, kekuatan untuk membentuk narasi bukan hanya milik media besar, tapi juga entitas teknologi yang memiliki akses terhadap data dan alat otomatisasi berskala besar.
“Kesepakatan Dagang EU-AS: Isyarat Pergeseran Perdagangan”
GoLaxy dan Kekuatan Narasi tidak bekerja secara kasat mata. Operasinya memanfaatkan jaringan media sosial global, forum daring, dan platform video pendek untuk menyebarkan konten yang secara halus mengarahkan opini. AI digunakan untuk mendeteksi isu sensitif, lalu membingkainya dalam sudut pandang yang menguntungkan kepentingan geopolitik tertentu khususnya Tiongkok. Bahkan, dalam beberapa kasus, AI diklaim mampu menciptakan persona digital yang berinteraksi layaknya manusia sungguhan.
Keberhasilan pendekatan ini terletak pada kemampuannya untuk menciptakan ilusi organik. Alih-alih propaganda yang terkesan dipaksakan, narasi dibentuk secara perlahan, melalui percakapan, opini publik, dan konten yang dibagikan berjuta kali tanpa disadari bahwa itu berasal dari satu sumber utama.
GoLaxy dan Kekuatan Narasi menggugah pertanyaan penting: apakah kita sedang memasuki era di mana kebenaran bisa direkayasa oleh AI? Banyak pihak menyerukan transparansi dan regulasi ketat terhadap penggunaan teknologi semacam ini. Di sisi lain, negara-negara Barat pun mulai mengembangkan sistem serupa. Menciptakan persaingan digital yang tidak lagi sekadar soal teknologi, tapi tentang dominasi opini global.
Dunia saat ini berada di titik kritis: ketika teknologi mampu membentuk narasi, siapa yang bertanggung jawab atas dampaknya? GoLaxy hanyalah salah satu contoh dari gelombang baru ‘propaganda pintar’ yang mengaburkan batas antara informasi dan manipulasi. Oleh karena itu, masyarakat global dituntut untuk lebih kritis dan waspada dalam menerima informasi di era digital ini.
“Script to Screen: How AI Is Rewriting the Future of Filmmaking”
This website uses cookies.