Chaville Blog – Amerika Serikat Desak Apple Untuk Menghapus Tiktok di App Store pada Januari 2025
Para perancang undang-undang di Amerika Serikat kembali menekan Apple agar menghapus TikTok dari App Store pada Januari 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Amerika Serikat untuk melindungi keamanan nasional dan privasi data penggunanya.
Pemerintah Amerika Serikat telah mengeluarkan peraturan baru yang mewajibkan ByteDance, perusahaan pemilik TikTok, untuk menjual aplikasi tersebut kepada entitas non-Cina. Jika persyaratan ini tidak dipenuhi, TikTok akan dilarang di seluruh Amerika Serikat mulai 19 Januari 2025. Langkah tegas ini bertujuan untuk mengurangi risiko ancaman keamanan nasional yang diduga ditimbulkan oleh aplikasi asal Cina tersebut.
Dilansir dari 9to5mac (21/12), peraturan tersebut telah disahkan oleh Presiden Joe Biden pada April 2024. ByteDance diberi waktu hingga Januari 2025 untuk mematuhi peraturan ini. Dengan sisa waktu yang semakin menipis, pemerintah kini mendesak Apple dan Google untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kebijakan ini dapat diterapkan secara efektif.
“Baca Juga: Spesifikasi Huawei MatePad 12 X, Akan Hadir di Indonesia pada Januari 2025“
Amerika Serikat Desak Apple: Surat Desakan kepada CEO Apple dan Google
Para lawmaker Amerika Serikat mengirim surat kepada CEO Apple, Tim Cook, dan CEO Google, Sundar Pichai. Isi surat tersebut menekankan bahwa Apple dan Google harus memastikan aplikasi TikTok dihapus dari platform distribusi aplikasi mereka, termasuk App Store dan Google Play Store. Para pembuat kebijakan ini mengingatkan bahwa ByteDance telah diberi waktu yang cukup untuk mematuhi peraturan, tetapi hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa perusahaan tersebut akan memenuhi tuntutan pemerintah.
Dalam surat tersebut, para pembuat undang-undang menyatakan bahwa kegagalan untuk menghapus TikTok dari App Store akan dianggap sebagai pelanggaran terhadap kebijakan hukum yang berlaku. Selain itu, mereka menyebut bahwa ByteDance telah diberi banyak waktu untuk mencari solusi, tetapi hingga saat ini mereka masih menolak untuk mematuhi kebijakan tersebut.
Kekhawatiran Keamanan Nasional akibat Amerika Serikat Desak Apple
Kekhawatiran utama pemerintah Amerika Serikat terkait TikTok adalah risiko keamanan nasional. TikTok dianggap dapat mengumpulkan data pribadi pengguna Amerika Serikat dan membagikannya kepada pemerintah Cina. Data yang dikumpulkan TikTok mencakup informasi lokasi, kebiasaan penggunaan, dan data perangkat pengguna.
Menurut para pengamat, penghapusan TikTok dari App Store akan mengurangi risiko keamanan nasional, terutama dalam hal pengumpulan data. Para pembuat kebijakan berharap langkah ini dapat meningkatkan perlindungan privasi pengguna dan memastikan bahwa informasi sensitif pengguna Amerika Serikat tidak jatuh ke tangan pihak asing.
“Simak Juga: 4 Ide Kado Ultah Untuk Bestie yang Akan Membuatnya Terkesan“
TikTok Berencana Mengajukan Banding
Meski peraturan baru telah diberlakukan, ByteDance belum tinggal diam. Perusahaan ini dilaporkan sedang mempersiapkan pengajuan banding ke Mahkamah Agung Amerika Serikat. Mereka berharap peraturan tersebut dapat ditunda selama proses banding berlangsung. Namun, proses hukum seperti ini biasanya membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya pun tidak dapat diprediksi.
Jika Mahkamah Agung menolak banding tersebut, maka TikTok harus menghadapi kenyataan bahwa aplikasinya akan dilarang di Amerika Serikat. Situasi ini akan berdampak signifikan, mengingat Amerika Serikat merupakan salah satu pasar terbesar TikTok dengan jutaan pengguna aktif harian.
Peran Apple dan Google dalam Implementasi Kebijakan
Desakan kepada Apple dan Google menunjukkan peran penting perusahaan teknologi dalam menjalankan kebijakan pemerintah. Sebagai penyedia platform distribusi aplikasi, Apple dan Google memiliki kekuatan besar untuk mengendalikan akses terhadap aplikasi di perangkat pengguna. Pemerintah berharap Apple dan Google dapat berperan aktif dalam memastikan aplikasi TikTok tidak lagi tersedia di App Store dan Google Play Store.
Jika Apple dan Google tidak mematuhi perintah pemerintah, mereka dapat menghadapi konsekuensi hukum. Hal ini menegaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat serius dalam mengimplementasikan kebijakan ini. Sejauh ini, baik Apple maupun Google belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah yang akan mereka ambil.
Chaville Blog: Media yang Mengikuti Perkembangan Isu Ini
Berita tentang desakan pemerintah Amerika Serikat kepada Apple untuk menghapus TikTok terus menjadi perhatian publik. Salah satu media yang aktif melaporkan perkembangan isu ini adalah Chaville Blog. Melalui berbagai artikelnya, Chaville Blog mengupas dampak kebijakan ini terhadap pengguna TikTok, peran ByteDance, serta pengaruhnya terhadap Apple dan Google.
Chaville Blog juga menyoroti bagaimana langkah ini dapat berdampak besar pada pasar media sosial di Amerika Serikat. Sebagai salah satu platform media sosial terpopuler, hilangnya TikTok akan menciptakan celah besar yang dapat dimanfaatkan oleh pesaing seperti Instagram Reels dan YouTube Shorts.
Kesimpulan
Desakan Amerika Serikat kepada Apple dan Google untuk menghapus TikTok dari App Store dan Google Play Store pada Januari 2025 adalah langkah tegas dalam upaya melindungi keamanan nasional. Pemerintah menganggap TikTok sebagai ancaman potensial bagi privasi dan keamanan data penggunanya. ByteDance, selaku pemilik TikTok, diberikan waktu hingga Januari 2025 untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi larangan total di Amerika Serikat.
Apple dan Google kini berada dalam posisi yang sulit. Mereka harus memutuskan apakah akan mengikuti kebijakan pemerintah atau mengambil risiko menghadapi konsekuensi hukum. Chaville Blog terus memantau perkembangan ini dan memberikan pembaruan terkini kepada pembacanya.
Keputusan akhir terkait nasib TikTok di Amerika Serikat akan berdampak besar pada industri media sosial. Para pengguna TikTok di Amerika Serikat juga harus bersiap menghadapi kemungkinan kehilangan akses ke aplikasi ini. Keputusan Mahkamah Agung terhadap banding ByteDance juga akan menjadi penentu utama masa depan TikTok di negeri Paman Sam.